Bentuk dan dampak buruk dari rasa tidak aman di antara anak-anak pengungsi internal di Ethiopia

Tahanan melumpuhkan penjaga dengan cabai di Ethiopia

Studi ini mengkaji ketidakamanan yang dialami oleh pengungsi di kamp Burayu di Ethiopia dan bagaimana mereka mengarahkan dan menantang mereka. Studi ini dilakukan dengan menggunakan lensa teoretis interseksionalitas untuk mengeksplorasi bentuk-bentuk ketidakamanan yang dirasakan dan dialami oleh IDPs di Ethiopia. Melalui wawancara dengan 20 anak, 20 orang tua atau wali, dan 13 penyedia layanan, ditemukan bahwa anak-anak pengungsi di kota Burayu menghadapi banyak tantangan terkait kondisi sosial ekonomi yang buruk. Tantangan-tantangan ini memaparkan mereka pada beberapa ketidakamanan yang berdampak negatif pada kesejahteraan mereka, termasuk akses yang tidak memadai terhadap kebutuhan dasar, perawatan kesehatan, pendidikan, dan makanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi dan kontekstual bersinggungan untuk menentukan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di kamp pengungsi Ethiopia yang diteliti.

Studi ini mengkaji ketidakamanan yang dialami oleh pengungsi di kamp Burayu di Ethiopia dan bagaimana mereka mengarahkan dan menantang mereka. Kajian dilakukan dengan menggunakan lensa teoretis interseksionalitas untuk mengeksplorasi masalah keamanan yang dirasakan dan dihadapi oleh IDPs di Ethiopia. Melalui wawancara dengan 20 anak, 20 orang tua atau wali, dan 13 penyedia layanan, ditemukan bahwa anak-anak terlantar di kota Burau menghadapi banyak tantangan terkait masalah sosial ekonomi. Tantangan-tantangan ini membuat mereka dihadapkan pada beberapa ketidakstabilan yang berdampak negatif terhadap keamanan mereka, termasuk akses yang tidak memadai terhadap kebutuhan dasar, perawatan kesehatan, pendidikan, dan makanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi dan kontekstual berinteraksi untuk menentukan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di kamp pengungsian di Ethiopia.

Author: Kyle Moore